Khasiat dan Bahaya Teh Hitam
- Dalam bahasa Tionghoa, teh hitam dikenal sebagai teh merah (紅茶,
Bahasa Mandarin hóngchá; bahasa Jepang kōcha; bahasa Korea hongcha),
barangkali merupakan deskripsi lebih akurat atas warna airnya. Namun,
nama teh hitam bisa pula merujuk ke warna daun yang teroksidasi. Dalam
bahasa Tionghoa, teh hitam adalah klasifikasi yang umum digunakan buat
teh pascafermentasi, seperti teh Pu-erh. Namun, di dunia Barat, "teh
merah" biasanya merujuk ke tisane rooibos dari Afrika Selatan.
Bila teh hijau biasanya kehilangan rasanya dalam setahun, rasa teh hitam tetap bertahan selama beberapa tahun. Atas alasan ini, teh hijau sudah lama diperdagangkan, dan balok teh hitam yang dipadatkan malah menjadi mata uang de facto di Mongolia, Tibet dan Siberia pada abad ke-19.
Istilah teh hitam juga digunakan untuk menggambarkan secangkir teh tanpa susu, mirip dengan kopi yang dihidangkan susu maupun krim. Di negara-negara Persemakmuran, teh hitam biasanya tidak diminum begitu saja tapi diberi susu.
Manfaat dan Khasiat Teh Hitam
Kekurangan atau Bahaya Terlalu Banyak Mengkonsumsi Teh Hitam
Dari hasil penelitian di Jepang disebutkan, jika teh hitam memiliki senyawa racun fluorine yang bisa berakibat fatal bagi tulang. Sifatnya yang kontra dengan kalsium dapat berpotensi melemahkan tulang bila dikonsumsi terlalu banyak.
Penelitian ini dilakukan Tetsua Shimmura dan koleganya terhadap masyarakat yang tinggal di wilayah pedalaman China. Tim ilmuwan dari Toyama Institute of Health di Toyama menemukan bahwa masyarakat yang mengkonsumsi minuman berkadar fluorine tinggi memiliki tulang yang rentan patah.
Dari hasil analisa mereka, diketahui bahwa kandungan fluorine dalam teh melebihi standar air ledeng (0.8 miligram per liter).
"Kami menemukan bahwa tulang-tulang para responden yang mengkonsumsi minuman berkadar fluorine tinggi dalam jangka waktu lama cenderung rentan patah dan keropos," ungkap Tetsua.
Meskipun dampaknya tidak langsung terasa, namun Tetsua menyarankan ada baiknya jika standar baku ukuran fluorine ini dicantumkan dalam setiap kemasan produk teh.
Sehubungan hasil penelitian terbaru tentang teh hitam, menurut Prof Ali Khomsan, ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor, dampak negatif dari teh hitam memang belum banyak diungkapkan secara meluas.
Hanya saja, lanjutnya, selain teh hitam berisiko melemahkan tulang, teh hitam sudah diketahui memiliki banyak manfaat, seperti antioksidan. Dalam teh hitam, zat itu ada dalam Catechin.
Zat aktif yang terkandung dalam Catechin, salah satu zat kimia yang terdapat dalam sekian ratus kandungan kimia di dalam teh, memiliki kandungan antioksidan yang sangat baik.
Menurut Ali, mengutip penelitian Prosenjit dan Sukta pada 2003, Cathchin yang mengandung theaflavin mempunyai laju penangkapan radikal bebas lebih tinggi daripada EGCG (epigallo catechin gallate), salah satu jenis Catechin dalam teh.
Theaflavin bahkan dikatakan meningkatkan antioksidan alami dalam tubuh (glutation peroksidase, katalase). Dengan demikian, antioksidan yang lebih kuat dalam teh hitam inilah yang menjadi kunci kenapa teh hitam lebih baik dibanding minuman jenis lain seperti air mineral.
Sebagai informasi, antioksidan diketahui bermanfaat dalam mencegah penyakit jantung dan stroke serta penyakit degeneratif lain karena mampu menghambat oksidasi kolesterol jahat.
"Bila kolesterol jahat ini teroksidasi, maka penyumbatan pembuluh darah akan mudah terjadi. Teh hitam juga terkait dengan pengurangan risiko obesitas sehingga membuat berat badan menjadi ideal. Terlebih lagi, konsumsi teratur 1-2 cangkir sehari membuat peredaran darah menjadi lancar dan mengurangi penumpukan kolesterol dalam tubuh sampai 40%," papar Ali.
Hasil penelitian mengenai kandungan senyama kimia teh hitam ini telah dilaporkan dalam pertemuan Japan Society for Biomedical Research on Trace Elements di Tokyo.
Bila teh hijau biasanya kehilangan rasanya dalam setahun, rasa teh hitam tetap bertahan selama beberapa tahun. Atas alasan ini, teh hijau sudah lama diperdagangkan, dan balok teh hitam yang dipadatkan malah menjadi mata uang de facto di Mongolia, Tibet dan Siberia pada abad ke-19.
Istilah teh hitam juga digunakan untuk menggambarkan secangkir teh tanpa susu, mirip dengan kopi yang dihidangkan susu maupun krim. Di negara-negara Persemakmuran, teh hitam biasanya tidak diminum begitu saja tapi diberi susu.
Manfaat dan Khasiat Teh Hitam
- Teh hitam sangat baik dan menjadi yang terbaik, sekaligus memiliki beberapa sifat kesehatan yang luar biasa yang tidak bisa diabaikan.
- Teh hitam mengandung antioksidan yang mencegah kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas yang dapat menyebabkan berbagai penyakit.
- Minum teh hitam dapat membantu mengurangi risiko serangan jantung dan stroke, karena membantu untuk memperluas arteri, yang meningkatkan aliran darah ke jantung.
- Penelitian telah menunjukkan teh hitam dapat digunakan dalam perang melawan kanker. Sifat teh memperlambat pertumbuhan sel kanker tanpa merusak sel-sel sehat.
- Teh juga dipercaya dapat membantu untuk menunda proses penuaan. Saat ini ada banyak anti penuaan krim dan lotion yang mengandung teh ekstrak untuk membantu kulit terlihat lebih muda.
- Minum teh hitam dapat membantu untuk membakar lemak dan mempercepat metabolisme. Hal ini membuat minuman ideal bagi mereka yang mencari untuk menurunkan berat badan, atau yang berolahraga secara teratur.
- Minum teh seperti teh hitam dan hijau membantu mengurangi kolesterol jahat dan meningkatkan kolesterol baik
- Teh mengandung fluoride, yang dapat membantu mencegah kerusakan gigi dengan memperkuat enamel gigi.
- Bagi penderita diabetes, minum teh dapat membantu menurunkan kadar glukosa, yang dapat mengurangi risiko katarak, dan kondisi lain yang disebabkan oleh diabetes.
- Penelitian telah menunjukkan bahwa manfaat teh hitam berkurang ketika susu ditambahkan. Jadi, dalam mengambil manfaat kesehatan teh ini, disarankan agar anda tidak meambahkan teh dengan susu atau gula.
Kekurangan atau Bahaya Terlalu Banyak Mengkonsumsi Teh Hitam
Dari hasil penelitian di Jepang disebutkan, jika teh hitam memiliki senyawa racun fluorine yang bisa berakibat fatal bagi tulang. Sifatnya yang kontra dengan kalsium dapat berpotensi melemahkan tulang bila dikonsumsi terlalu banyak.
Penelitian ini dilakukan Tetsua Shimmura dan koleganya terhadap masyarakat yang tinggal di wilayah pedalaman China. Tim ilmuwan dari Toyama Institute of Health di Toyama menemukan bahwa masyarakat yang mengkonsumsi minuman berkadar fluorine tinggi memiliki tulang yang rentan patah.
Dari hasil analisa mereka, diketahui bahwa kandungan fluorine dalam teh melebihi standar air ledeng (0.8 miligram per liter).
"Kami menemukan bahwa tulang-tulang para responden yang mengkonsumsi minuman berkadar fluorine tinggi dalam jangka waktu lama cenderung rentan patah dan keropos," ungkap Tetsua.
Meskipun dampaknya tidak langsung terasa, namun Tetsua menyarankan ada baiknya jika standar baku ukuran fluorine ini dicantumkan dalam setiap kemasan produk teh.
Sehubungan hasil penelitian terbaru tentang teh hitam, menurut Prof Ali Khomsan, ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor, dampak negatif dari teh hitam memang belum banyak diungkapkan secara meluas.
Hanya saja, lanjutnya, selain teh hitam berisiko melemahkan tulang, teh hitam sudah diketahui memiliki banyak manfaat, seperti antioksidan. Dalam teh hitam, zat itu ada dalam Catechin.
Zat aktif yang terkandung dalam Catechin, salah satu zat kimia yang terdapat dalam sekian ratus kandungan kimia di dalam teh, memiliki kandungan antioksidan yang sangat baik.
Menurut Ali, mengutip penelitian Prosenjit dan Sukta pada 2003, Cathchin yang mengandung theaflavin mempunyai laju penangkapan radikal bebas lebih tinggi daripada EGCG (epigallo catechin gallate), salah satu jenis Catechin dalam teh.
Theaflavin bahkan dikatakan meningkatkan antioksidan alami dalam tubuh (glutation peroksidase, katalase). Dengan demikian, antioksidan yang lebih kuat dalam teh hitam inilah yang menjadi kunci kenapa teh hitam lebih baik dibanding minuman jenis lain seperti air mineral.
Sebagai informasi, antioksidan diketahui bermanfaat dalam mencegah penyakit jantung dan stroke serta penyakit degeneratif lain karena mampu menghambat oksidasi kolesterol jahat.
"Bila kolesterol jahat ini teroksidasi, maka penyumbatan pembuluh darah akan mudah terjadi. Teh hitam juga terkait dengan pengurangan risiko obesitas sehingga membuat berat badan menjadi ideal. Terlebih lagi, konsumsi teratur 1-2 cangkir sehari membuat peredaran darah menjadi lancar dan mengurangi penumpukan kolesterol dalam tubuh sampai 40%," papar Ali.
Hasil penelitian mengenai kandungan senyama kimia teh hitam ini telah dilaporkan dalam pertemuan Japan Society for Biomedical Research on Trace Elements di Tokyo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar